Ajari Aku Caranya Melupakan

masdens.id
   Ada hal yang perlu kamu tau, ternyata aku tak mudah untuk melupakan. Bagaimana bisa aku lakukan itu sedangkan bayang-bayangmu masih saja selalu ada. Sementara disana kulihat kamu tetap baik-baik saja. Seolah semua yang terjadi bukanlah hal yang begitu penting. Mudah saja bagimu untuk melupakan kita, yang bagiku hal terindah yang aku punya. Karena terlalu dalam kamu membuat cerita yang pada dasarnya belum pernah aku rasa sebelumnya. Aku kehabisan cara dalam melenyapkan kamu yang ada di pikiranku. Di kala kesibukan yang aku punya masih saja ada bayang-bayangmu yang dulu pernah menjadi penyemangatku. Kini sudah tak ada lagi, rasanya aku harus belajar terbiasa dengan apa yang pernah kurasakan ketika dulu saat aku masih bersama denganmu.

   Aku tak pandai perihal hati, karena isi hati tak mudah dipaksakan. Hati mungkin butuh yang namanya rasa keterbiasaan. Karena yang kutau hati bisa mengalahkan sebuah perasaan. Kini kita hanyalah ingatan-ingatan yang terlalu indah untuk dilupakan. Ajari aku bagaimana caranya untuk melupakan, sehingga aku bisa merasakan apa yang sedang kamu rasakan tanpaku. Kamu bisa mengalihkan segala hal yang dulu selalu membuatku mengalah padamu. Kamu bisa membuatku menjadi orang yang kamu benci atau barangkali kamu ingin mencaci. Lakukan saja jika itu membuatmu tenang, aku sudah biasa dikalahkan oleh waktu. Seolah aku yang dengan jahat meninggalkanmu. Mengatakan aku yang tidak bisa kamu percaya, omonganku yang tidak bisa kamu pegang. Seolah perasaanku yang begitu cepat kubuang. Kamu tidak pernah tau yang sebenarnya, aku pernah begitu dalam berdoa. Aku pernah begitu ingin menikmati senja-senja penuh asmara bersamamu. Aku pernah begitu ingin menghabiskan udara dalam hujan-hujan yang dingin. Aku pernah ingin menikmati ombak laut disubuh buta bersamamu. Hal-hal yang akhirnya kusadari hanya mimpi bagiku.

   Lalu bagaimana bisa aku harus lupa? Sementara, dulu begitu dalam aku menjatuhkan hati. Hatiku lantas saja menolak pergi, tetapi kenyataan tak bisa di bohongi. Kamu mengabaikan segala yang pernah kita punya. Kamu lelah dengan segala yang kita perjuangkan bersama. Kamu memintaku berlapang dada, memintaku melepaskan begitu saja. Apa kamu tidak pernah merenungkan walau sejenak saja, betapa pedih mengiris dada. Karena kita tidak menjalani sehari atau dua hari, terlalu lama kebersamaan ini membuat aku menjadi tidak mudah lupa. Menjadi kamu mungkin menyenangkan andai mudah melupakan, sudah kulakukan semenjak kamu memilih berlalu.
"Sebab hatiku bukan kayu, melainkan langit yang maha luas. Namun kau harus tau, langitpun pernah menangis"

Comments

Popular Posts