Yang Kita Butuh Jeda, Bukan Luka

masdens.id
   Akan ada saat dimana kita dihadapkan pada masa-masa yang sangat sulit. Aku atau kamu terlalu sibuk, sementara rasa curiga dan resah itu tumbuh lalu mulai melemahkan. Pada saat yang sama juga sedikit waktu kita untuk bertemu dan saling menjelaskan. Waktu seolah tidak berpihak padaku atau bahkan kamu. Padahal kita tau bahwa pertemuan adalah cara yang paling terbaik dalam menuntaskan, sebab begitu banyak kabar yang tidak baik di bawa angin. Butuh adanya penjelasan didalam sebuah pertemuan agar tidak timbuh rasa keraguan dan kerancuan. Namun apa daya jika tak bisa, pengertian menjadi hal yang utama.

   Pahamilah setiap orang yang berkasih sayang akan mengalami hal yang sama. Yang membuat beda adalah ketika cara melaluinya menggunakan cara yang baik atau yang tidak. Akan ada fase ketika dua orang yang di timpa masalah, mereka harus saling terpisah dan membutuhkan waktu sendiri untuk merenung. Harus menunda dan menunggu waktu yang baik untuk saling bertemu. Kalau sudah seperti itu, harus dipahami bahwa menunggu adalah waktu yang baik untuk menjelaskan pengertian dari sebuah solusi. Bukan malah diwaktu senggang lantas mencari dambaan hati lain. Kita harus menyelesaikan semuanya dengan baik. Sebab, kita memulai dengan awalan yang baik. Kita akan melanjutkan dengan segala hal yang baik dan terencana.
   
   Saat-saat seperti ini yang dibutuhkan hanyalah menikmati jeda, agar kuat lagi untuk mengalahkan banyak rimba. Begitupun saat di timpa masalah, yang kita butuhkan hanya duduk berdua, menenagkan kepala, saling mendengarkan dan bergantian berbicara. Redakan ego kita, satu hal yang perlu kita tau bahwa kita sedang ingin mencari solusi bukan mengutarakan emosi. Jika memang belum waktu untuk saling berbicara, mari kita nikmati jeda. Kita lakukan itu supaya membuat kita kembali jatuh cinta, barangkali saling jauh sejenak kembali menumbuhkan rasa rindu. Lalu teringat lagi bagaimana kerasnya kita saling memperjuangkan dulu. Kita pernah lucu saat jatuh cinta.

   Kita selalu mempunyai kesempatan untuk menentukan akhir kisah tadi, menjadi senja ataupun kenangan. Berilah ruang untuk jeda, jika memang semua itu bisa mengembalikan perasaan yang dulu kita puja. Sebab aku masing ingin bersamamu. Aku tau kepalamu bisa jadi lebih batu dari egoku, tetapi kamu harus pahami bukan itu yang menjadikan kita saling mengerti. Tenangkanlah segala resah, tidak usah memaksakan bicara jika kesal rasanya, pelan-pelan saja. Ingatlah bahwa ada bahagia yang harus dijaga. Sebab setelah kelelahan ini, kita akan kembali saling mengerti, bahwa kita layak berjuang bersama, bukan malah berpisah ujungnya.

Comments

Popular Posts