Hanya Rindu

masdens.id
   Pernah kita memperjuangkan kisah yang sama bukan? Menjadikan hari-hari gelap menjadi terang. Mengumpulkan berbagai rasa mulai dari pahit, asam, hingga manis. Pernah aku menyerah, tetapi kamu kembali menguatkan aku dengan caramu sendiri. Banyak juga kamu melakukan hal-hal salah yang membuatku resah. Namun, aku lebih memilih memaafkan karena aku tak mau kita bertengkar. Jika kita tak mau saling belajar, kita tak akan pernah bisa memperjuangkan apa yang namanya cinta. Kamu memilih melepaskan karena kelelahan, lalu aku memilih berusaha untuk bertahan. Nyatanya tandas juga dan kita memilih untuk jalan masing-masing yang dipisahkan oleh dua arah.

   Tidak ada alasan untuk mempertahankanmu, karena kamu sudah memilih bersama dengan apa yang kamu inginkan. Aku menghargai itu meskipun awalnya aku hanya berpura-pura untuk bahagia melihatmu yang sekarang. Kamu tau? Aku berusaha belajar merelakan meski itu sulit. Namun entah mengapa selalu saja terlintas bayangmu di benakku. Padahal aku tidak sedang memikirkanmu. Aku berusaha untuk lupa, tapi gagal. Ya aku kalah lagi, kali ini berat. Ini tentang rindu, coba kamu tanyakan bagaimana beratnya merindu. Sekali lagi aku hanya sedang merindu. Jangan, jangan kau coba merindu, berat bila kau rasakan. Biar aku saja yang rindu, ini hanya sebuah ungkapan.

   Aku tahu ini keterlaluan, abaikan saja. Kamu berhak mengabaikan. Jujur saja aku hanya merindu tentang perihal bersama kamu. Tidak tidak, aku tidak ingin rindu terlalu dalam olehmu. Caraku merindu yaitu kugelar sajadahku lalu ketika aku bersujud, kupasrahkan lalu aku berdoa tentang kamu. Aku tidak ingin berlebihan, sewajarnya saja. Aku takut Tuhan pasti akan cemburu. Bagaimanapun kita adalah dua orang yang pernah sama-sama memperjuangkan meski akhirnya di kalahkan oleh kenyataan. Tetaplah menjalani hidup baikmu, aku hanya sedang merindu masa-masa itu.

Comments

Popular Posts